Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif berdasarkan aksioma.

Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif berdasarkan aksioma. – Untuk memahami metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara lebih mendalam maka harus diketahui perbedaannya. Perbedaan antara metode kualitatif dan metode kuantitatif meliputi tiga hal, Yaitu perbedaan tentang aksioma proses penelitian dan karakteristik penelitian.

Perbedaan aksioma penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan kualitatif meliputi aksioma tentang realitas hubungan peneliti dengan yang diteliti hubungan variabel kemungkinan generalisasi dan peranan nilai.

Bersifat realitas.

Dalam memandang realitas gejala atau objek yang diteliti terdapat perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Seperti telah dikemukakan dalam metode kualitatif yang berlandaskan pada filsafat positifisme, realitas dipandang sebagai suatu yang konkrit, dapat diamati dengan panca indra, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna dan perilaku tidak dapat berubah, dapat diukur dan diverifikasi.

Dalam penelitian kualitatif yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme atau paradigma interpretif suatu realita atau objek tidak dapat dilihat secara parsial dan dipecah ke dalam beberapa variabel.

Penelitian kualitatif memandang objek sebagai suatu yang dinamis hasil konstruksi pemikiran dan interpretasi terhadap gejala yang diamati serta utuh karena setiap aspek dari objek itu mempunyai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat peneliti performance suatu mobil peneliti kuantitatif dapat meneliti mesinnya saja atau bodynya saja tetapi peneliti kualitatif akan meneliti semua komponen dan hubungan satu dengan yang lain serta kinerja pada mobil yang dijalankan.

Realitas dalam penelitian kualitatif tidak hanya yang tampak atau teramati tetapi sampai di balik apa yang tampak tersebut. Misalnya melihat ada orang yang sedang mancing peneliti kuantitatif akan menganggap bahwa yang mancing merupakan kegiatan mencari ikan sedangkan dalam penelitian kualitatif akan melihat yang lebih dalam mengapa ia dipancing. Iya memancing mungkin untuk menghilangkan stres daripada nganggur atau mencari teman. Jadi realitas itu merupakan konstruksi atau interprestasi dari pemahaman terhadap semua data yang tampak di lapangan.

Hubungan peneliti dengan yang diteliti

Dalam penelitian kuantitatif kebenaran itu di luar dirinya sehingga hubungan antar peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat independen. Dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data maka peneliti kuantitatif hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau responden yang memberikan data. Kualitatif peneliti sebagai human instrument dan dengan teknik pengumpulan data observasi berperan serta dan wawancara mendalam maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber data. Dengan demikian peneliti kualitatif harus mengenal betul Orang yang memberikan data.

Hubungan antar variabel.

Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat atau hubungan kausal sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan dependen. Dari variabel tersebut selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Contohnya pengaruh iklan terhadap nilai penjualan artinya semakin banyak iklan yang ditayangkan maka akan semakin banyak nilai penjualan. Iklan sebagai variabel independen atau sebab dan nilai penjualan sebagai variabel dependen atau akibat. Dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik dan lebih menekankan pada proses maka penelitian kualitatif dalam melihat hubungan antar variabel pada objek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi sehingga tidak diketahui mana variabel independen dan dependen. Contohnya hubungan antara iklan dan nilai penjualan. Dalam hal ini hubungan interaktif artinya semakin banyak uang yang dikeluarkan untuk iklan maka akan semakin banyak nilai penjualan tetapi sebaliknya Semakin banyak nilai penjualan maka alokasi dana untuk iklan juga semakin tinggi.

Kemungkinan generalisasi.

Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan informasi bukan kedalaman informasi sehingga metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel yang terbatas. Selanjutnya data yang diteliti adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut dengan teknik random. Berdasarkan data dari sampel tersebut selanjutnya peneliti membuat generalisasi atau kesimpulan sampel diberlakukan ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi tapi lebih menekankan kedalaman informasi sehingga sampai pada tingkat makna. Seperti yang telah dikemukakan Makna adalah data dibalik yang tampak. Walaupun penelitian kualitatif tidak membuat generalisasi tidak berarti hasil penelitian kualitatif tidak dapat diterapkan di tempat lain. Generalisasi dalam penelitian kualitatif disebut dengan transferability yang dalam bahasa Indonesia dinamakan keteralihan. Maksudnya adalah bahwa hasil penelitian kualitatif dapat ditransfer kan atau diterapkan di tempat lain manakala kondisi tempat lain tersebut tidak jauh berbeda dengan tempat penelitian.

Peranan nilai.

Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara peneliti data dengan sumber data. Dalam interaksi ini Baik peneliti maupun sumber data memiliki latar belakang pandangan keyakinan serta nilai-nilai kepentingan dan persepsi yang berbeda-beda sehingga dapat mengumpulkan data analisis dan membuat laporan akan terikat oleh nilai-nilai masing-masing. Dalam penelitian kualitatif karena peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data maka akan terbebas dari nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data. Karena ingin bebas nilai maka peneliti menjaga jarak dengan sumber data supaya data yang diperoleh objektif.

MASTER KONSULTAN – JASA ANALISIS DATA dan ANALISIS DATA BAB 4 & 5

ROY NUR HALIM MASTER SPSS– 081235850237